Jakarta - Teheran melancarkan serangan balasan terhadap sejumlah lokasi di Israel pada hari Jumat, menyusul serangan Israel terhadap target militer dan nuklir Iran.
Iran mengatakan pada Jumat malam waktu setempat bahwa mereka telah menembakkan “ratusan rudal balistik berbeda” ke Israel, dalam apa yang disebutnya sebagai “awal” dari “respons yang menghancurkan.”
Iran mengklaim telah menyerang pusat-pusat industri militer Israel yang digunakan untuk memproduksi rudal dan peralatan militer lainnya, seraya menambahkan bahwa “laporan lapangan, citra satelit, dan intelijen yang disadap menunjukkan bahwa puluhan rudal balistik secara efektif mengenai target-target strategis.”
Setelah serangan itu, militer Israel mengklaim bahwa Iran menembakkan kurang dari 100 rudal ke Israel dan hanya mendaratkan "beberapa serangan." Beberapa serangan itu berasal dari puing-puing intersepsi, kata Effie Defrin, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, dalam sebuah pernyataan video.
Amerika Serikat membantu Israel mencegat rudal Iran pada Jumat malam, dua sumber Israel mengatakan kepada CNN. Negara-negara lain di kawasan itu juga mendukung pertahanan udara Israel, kata satu sumber, dengan cara yang sama seperti yang telah mereka lakukan dalam serangan Iran sebelumnya terhadap Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada Jumat malam bahwa Iran telah "melewati batas merah" dengan menembakkan rudal ke pusat-pusat penduduk sipil dan bersumpah akan membayar "harga yang sangat mahal" atas tindakannya.