Jakarta – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komisaris Jenderal (Komjen) Suyudi Ario Seto, langsung tancap gas dalam 18 hari pertamanya memimpin lembaga antinarkotika itu. Gebrakan yang dilakukan bukan main–sebanyak 11 jaringan narkotika di Indonesia berhasil dilumpuhkan hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga pekan.
“Sejak awal saya menegaskan, perang melawan narkoba tidak boleh berhenti pada retorika. BNN bersama seluruh jajarannya harus bekerja cepat, terukur, dan menyentuh akar persoalan,” kata Suyudi dalam keterangan persnya, Sabtu (13/9/2025).
Dalam operasi yang melibatkan Deputi Pemberantasan, jajaran BNN provinsi, serta dukungan aparat di daerah, BNN berhasil menyita lebih dari 500 kilogram narkotika berbagai jenis. Barang haram itu didapatkan dari berbagai jalur, mulai dari penyelundupan laut, udara, hingga peredaran darat yang dijalankan oleh jaringan domestik maupun internasional.
Menurut perhitungan BNN, jumlah narkotika yang berhasil diamankan itu mampu mencegah peredaran yang dapat merusak lebih dari 1,1 juta jiwa masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, tindakan ini juga diyakini mampu menekan potensi kerugian ekonomi negara hingga Rp130 miliar.
“Ini bukan sekadar angka. Setiap gram narkotika yang kami amankan berarti menyelamatkan nyawa, keluarga, bahkan masa depan generasi bangsa,” ujar jenderal bintang tiga tersebut.
Meski menekankan pendekatan represif terhadap bandar dan jaringan narkoba, Suyudi menegaskan bahwa BNN tetap memberi perhatian serius pada sisi rehabilitasi dan pencegahan. Program pemulihan bagi para penyalahguna terus digencarkan agar mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai individu produktif.
Selain itu, program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) juga menjadi fokus. Suyudi menyebut desa dan lingkungan akar rumput sebagai garda terdepan untuk mencegah narkoba. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, aparat desa, tokoh masyarakat, dan pemuda, program ini diyakini dapat mempersempit ruang gerak sindikat narkoba.
“Strategi kami jelas: keras terhadap sindikat, humanis kepada korban, dan transparan kepada publik. Semua langkah diambil berdasarkan data, riset, dan analisis intelijen agar setiap operasi efektif serta tepat sasaran,” tegasnya.
Suyudi pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif. Menurutnya, perang melawan narkoba adalah tugas kolektif yang tidak bisa dijalankan oleh BNN seorang diri.
“Saya mengimbau masyarakat untuk menjaga keluarga, lingkungan, dan sahabat dari ancaman narkoba. Dengan kebersamaan, kita wujudkan Indonesia Bersinar, yakni Indonesia bersih dari narkoba,” pungkasnya.