Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump secara resmi mengumumkan bahwa militer AS telah melakukan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir penting milik Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Dalam keterangan pers yang dirilis kepada media, Trump menjelaskan bahwa serangan dilakukan dengan menggunakan pesawat siluman B-2 Spirit. Ia menegaskan bahwa misi tersebut berhasil dijalankan sesuai rencana.
“Pesawat kita telah menyelesaikan tugas mereka dengan sangat sukses dan kembali dengan selamat,” ujar Trump dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Jerusalem Post.
Hingga saat ini, Pentagon maupun Gedung Putih belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai jalannya operasi tersebut. Sumber awal menyebutkan bahwa target utama serangan adalah fasilitas pengayaan uranium bawah tanah milik Iran.
Iran Bersumpah Akan Membalas
Pemerintah Iran mengecam keras aksi militer tersebut dan menyebutnya sebagai ltindakan agresi terhadap kedaulatan nasional. Dalam pernyataan resminya, Teheran menegaskan bahwa mereka akan memberikan respons militer
“pada waktu dan cara yang ditentukan sendir”.
Belum ada informasi resmi terkait jumlah korban atau tingkat kerusakan yang ditimbulkan akibat serangan udara itu.
Reaksi Dunia Terpecah
Dari dalam negeri, beberapa anggota Partai Republik menyampaikan dukungan atas langkah Trump. Namun, sejumlah anggota Kongres lain menilai serangan ini kontroversial, mengingat tidak adanya persetujuan legislatif sebelumnya.
Sementara itu, sejumlah negara seperti Rusia, Tiongkok, dan Australia menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperparah ketegangan.
(Berita akan diperbarui secara berkala)
Ikuti informasi selengkapnya hanya di www.warungJurnalis.com