Jakarta — Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya, sebagai langkah preventif menjaga kebugaran dan mencegah penyakit. Pemeriksaan berlangsung di Gedung Serbaguna Blok A, Kantor Wali Kota Jakarta Timur.
Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda tahunan Pemprov DKI Jakarta yang bertujuan membangun kesadaran pegawai akan pentingnya hidup sehat, mengenali faktor risiko penyakit sejak dini, serta menjaga performa dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
Kesehatan jasmani para ASN dinilai menjadi aspek penting karena berdampak langsung pada kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan tubuh yang sehat, ASN dapat menjalankan fungsinya secara optimal sebagai pelayan masyarakat.
Beragam jenis pemeriksaan dilakukan, seperti pengecekan tekanan darah, kadar gula, kolesterol, asam urat, serta pemeriksaan gigi dan mata. Setelahnya, peserta juga menjalani tes kebugaran melalui lari sejauh 1,6 kilometer.
Wali Kota Jakarta Timur Munjirin turut hadir dan memantau langsung pelaksanaan kegiatan ini. Dalam keterangannya, ia menyebut kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara bertahap mengingat jumlah ASN yang cukup banyak.
“Pemeriksaan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan dan kebugaran masing-masing ASN. Setelah itu bisa menjadi dasar untuk merancang pola hidup yang lebih sehat,” jelas Munjirin.
Ia menambahkan, ASN sebagai garda terdepan pelayanan publik harus memiliki kondisi tubuh yang prima agar dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Kalau kita sendiri tidak sehat, tentu sulit memberikan pelayanan yang baik. Karena itu, kegiatan ini sangat penting dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” tegasnya.
Munjirin juga mengungkapkan bahwa dari total sekitar 690 ASN yang bekerja di gedung kantor wali kota, jumlah keseluruhan ASN di Jakarta Timur termasuk guru dan tenaga kesehatan bisa mencapai lebih dari 10 ribu orang.
Melalui kegiatan ini, para pegawai juga akan memperoleh pemetaan atau profil kesehatan pribadi yang akan ditindaklanjuti oleh tenaga medis.
“Setiap peserta nantinya akan diarahkan oleh dokter tentang langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi kesehatannya jika ditemukan gangguan,” ungkapnya.
Ia pun berharap para ASN dapat menjadikan momen ini sebagai titik awal untuk menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
“Gunakan kesempatan ini untuk berkonsultasi dan memahami kondisi tubuh masing-masing. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tutup Munjirin.